Bagi kamu yang baru mulai belajar tentang magot atau ingin beternak magot BSF (Black Soldier Fly), penting banget memahami bagaimana siklus hidupnya. Kenapa? Karena dengan tahu kapan waktu makan, waktu panen, hingga waktu berkembang biak, kamu bisa mengelola sistem budidaya magot dengan lebih efektif dan minim gagal.
Yuk kita bahas satu per satu!
ðĨ 1. Telur (Hari ke-0 hingga 4)
Siklus dimulai ketika lalat betina BSF bertelur di tempat kering dekat sumber makanan organik. Biasanya mereka bertelur di sela-sela kayu atau jaring penetasan.
-
Jumlah telur per betina bisa mencapai 500–900 butir
-
Ukuran sangat kecil dan berwarna putih pucat
-
Menetas dalam waktu 3–4 hari, tergantung suhu dan kelembaban
ð Tips: Simpan telur di tempat sejuk dan kering, jangan langsung diletakkan di media basah.
ðĢ 2. Larva Awal / Baby Magot (Hari ke-4 hingga 7)
Setelah menetas, larva sangat kecil dan hampir transparan. Mereka belum cukup kuat untuk mencerna sisa makanan biasa, jadi kamu perlu menyiapkan pakan awal berupa bubur pur ayam.
-
Makan dengan sangat rakus
-
Cepat tumbuh dan berubah warna menjadi krem pucat
ð Tips: Gunakan pur ayam yang dibuburkan sangat lembut agar mudah dikonsumsi.
ð 3. Larva Dewasa (Hari ke-7 hingga 25–30)
Di fase ini, magot sudah mulai besar dan mampu mengonsumsi hampir semua sampah organik dapur: nasi basi, kulit buah, sisa sayur, ampas kelapa, dll.
-
Warna larva berubah jadi krem kecoklatan
-
Ini adalah fase paling produktif untuk mengurai sampah
-
Bisa dipanen sebagai pakan ternak mulai usia 25–30 hari
ð Tips: Jaga kelembaban media, jangan terlalu basah atau kering.
ðŠķ 4. Prepupa (Hari ke-30 hingga 40)
Magot akan mulai berubah warna menjadi hitam tua, tubuhnya keras, dan mereka berhenti makan. Ini pertanda mereka memasuki fase prepupa artinya, mereka sedang mencari tempat kering dan gelap untuk bermetamorfosis.
-
Tidak makan lagi
-
Mulai merayap naik ke sisi wadah (kamu bisa panen otomatis)
-
Ideal disisihkan untuk dijadikan bibit lalat dewasa
ð Tips: Ambil sekitar 20% dari total magot untuk dijadikan prepupa/bibit BSF.
ðŠą 5. Pupa (Hari ke-40 hingga 50)
Di tahap ini, prepupa diam dan mulai berubah bentuk menjadi lalat di dalam cangkang keras. Mereka tidak aktif selama sekitar 7–10 hari, dan akan berubah menjadi lalat dewasa setelahnya.
-
Tidak butuh penanganan khusus
-
Cukup diamkan di tempat lembab dan sejuk
ðŠ° 6. Lalat Dewasa & Kawin (Hari ke-50 ke atas)
Begitu menjadi lalat dewasa, BSF hanya bertahan hidup sekitar 5–8 hari. Dalam waktu singkat itu, mereka fokus untuk kawin dan bertelur—kemudian mati secara alami.
-
Tidak makan (hanya minum air jika tersedia)
-
Tidak mendekati makanan manusia
-
Tidak menyebarkan penyakit
ð Tips: Lalat BSF suka sinar matahari. Jemur kandang di pagi–siang hari untuk bantu proses kawin.
ð Siklus Berulang
Setelah bertelur, betina akan mati. Telurnya akan menetas dan siklus akan berulang. Kalau kamu mengelola ini dengan baik, kamu bisa punya sistem pengelolaan sampah organik mandiri dan berkelanjutan di rumah.
ð Kesimpulan
Memahami siklus hidup magot bukan cuma penting buat beternak, tapi juga bikin kamu lebih peka terhadap alam. Dari larva kecil yang makan sisa dapur, hingga lalat dewasa yang bertelur kembali, semuanya bekerja dalam sistem yang alami dan efisien.
Mulai dari telur hingga siap panen butuh waktu sekitar 30–40 hari. Dan jika kamu ingin menghasilkan telur sendiri, satu siklus lengkap bisa mencapai 50 hari.
Siap mulai daur ulang sampah dari rumah dengan bantuan magot?
0 komentar